Sejarah Olahraga Bergengsi Drift
Drifting
merupakan teknik menyetir di mana pengemudi berusaha membuat mobilnya berada
dalam posisi miring dan meluncur selama mungkin. Biasanya para pembalap
drifting ( Drifter ) hanya
menggunakan gigi dua dan rem tangan ( Hand
Brake ) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini, karena itulah sangat
dibutuhkan keahlian tertentu dan kedisiplin yang cukup tinggi untuk dapat
menguasai teknik mengemudi seperti ini. Kompetisi
drifting Professional Di adakan di Seluruh dunia dan cara penilaiannya di hitung
dari tingakat Kecepatan, tikungan yang sangat tipis dengan garis jalur dan
Keindahan dalam memainkan mobil yang menukik pada tikungan - tikungan yang
tajam.
Drifting |
Pada saat
ini Drifting sudah menjadi olah raga profesional yang berjalan di bawah bendera
D1 Grand Prix tapi sayangnya, sampai saat ini Drifting belum mendapat pengakuan dari FIA ( Fédération Internationale de l'Automobile ) atau sebuah
lembaga untuk motor sport dunia dan federasi organisasi otomotif terkemuka di
dunia, yang berpusat di paris ( France )
Drifting berasal
dari Jepang sekitar pertengahan tahun 1960-an, dan dipelopori oleh kalangan
motorsport underground yang dijuluki Rolling
Zoku. Mereka mempraktikkan teknik Opposite
- Lock dari balapan reli ini di jalanan pegunungan ( Touge dalam pengucapan bahasa jepang ) yang berkelok-kelok dan
beraspal licin di wilayah Rokkosan,
Hakone, Irohazaka dan Nagano.
Pada tahun 1970-an, Kunimitsu
Takahashi, yang merupakan pembalap F1
legenda asal Jepang, mendapatkan inspirasi ketika ia mencoba bagian depan
mobilnya mengikuti apex ( titik paling pinggir dari sebuah tikungan ) dengan
kecepatan tinggi dan menggunakan rem tangan untuk mengikuti tikungan tersebut
Kunimitsu Takahashi |
Pada tahun 2001, Daijiro
Inada ( pendiri Option Magazine
dan Tokyo Auto Salon ) bersama Keiichi Tsuchiya ‘ Dorikin ’ ( Raja Drifting dalam pengucapan bahasa jepang ) membua
kompetisi seri drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).
D1 Grand Prix Professional Competion |
Biasanya mobil - mobil yang diturunkan dalam ajang drifting
adalah mobil - mobil yang berbobot ringan hingga Sedang dengan tipe Coupe. dan menggunakan penggerak roda belakang atau
FRWD ( Front Engine, Rear Wheel Drive )
seperti Nissan Skyline, Nissan Sylvia,
Toyota Mark II, Toyota Corolla DX, dan Toyota Levin/Sprinter Trueno atau dengan
nama yang kita kenal Toyota AE86.
Soalnya pada mobil jenis ini tenaga untuk sliding selalu disalurkan oleh roda
belakang, sedangkan roda depan dimanfaatkan untuk mengontrol mobil untuk
melakukan drift / sliding.
Tapi saat ini, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mobil - mobil
yang menggunakan tipe penggerak seluruh roda FAWD ( Front Engine, All
Wheel Drive ) semacam Subaru Impreza WRX STi dan Mitsubishi Lancer
Evolution dan penggerak roda depan FFWD
( Front Engine, Front Wheel Drive )
juga ikut turun dalam ajang drifting. Tetapi agak merasa kesulitan apabila
memakai mobil dengan penggerak roda depan atau FFWD, dimana tenaga dan kontrol ada di roda depan sehingga agak
susah untuk menaklukkan beberapa tikungan sekaligus.
Jika articel di atas menarik bagi kalian mohon diikuti terus ya updateannya di blog ini dan jangan lupa di comment ya kalau ada yang tidak jelas menurut agan agan sekalian. Terima Kasih
Sumber : Wikipedia
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^